Sabtu, 14 Juli 2012

HUT SMPN 9 Yk Yang Ke-50









HARLAH SMPN 9 YOGYAKARTA LEBIH NJAWANI
15-12-2010
    SMP Negeri 9 Yogyakarta tanggal 1 Agustus 2010 genap berusia 50 tahun. Hari kelahiran tersebut diperingati dengan upacara memakai busana daerah adat Jawa. Puncak ulang tahun ditandai pelepasan balon oleh Wakil Walikota Haryadi Suyuti, Kamis (02/08) di halaman  SMP Negeri 9 Yogyakarta.
    Dalam sambutannya Haryadi mengatakan, diusia ke 50 ini SMPN 9 Yogyakarta telah memenuhi apa yang diharapkan tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantoro, yakni, niteni, nirokake, nambahi. Pembuktian harapan tokoh pendidik tersebut dengan memberikan berbagai prestasi yang telah diraih SMPN 9.
Wakil Walikota juga memberi apresiasi atas prestasi yang telah diraih keluarga besar SMPN 9. Selain itu Haryadi juga memberikan apresiasi atas penghormatan  dalam melestarikan budaya jawa. “Saya sangat bangga di ulang tahun ke 50 pagi hari ini,  sebab selain prestasi yang banyak ditorehkan, tata laksana upacara, aba-aba yang digunakan bernuansa Jawa, suasana Jogja kembali tampak, sebab para siswa mengenakan pakaian adat jawa. Hal ini suatu penghormatan luar biasa kepada budaya sendiri,” kata Haryadi.     Ditambahkan, pemahaman nilai-nilai budaya harus ditanamkan sejak dini, hal ini telah dilakukan SMPN 9 Yogyakarta. Sebagai pusat budaya Jawa Yogyakarta tidak henti-hentinya memberikan wawasan budaya, utamanya budaya Jawa. Hal ini telah ditempuh pemkot setiap memperingati hari jadinya selalu menggunakan busana. “Apabila semua sekolah dapat merespon dan melaksanakan kegiatan seperti ini tidak ada ruginya, bahkan lebih baik manakala mereka mengenakan adat dan tata laksana Jawa. Ini sebagai bagian ciri kebudayaan kita, identitas kita, sehingga tidak terlarut dalam identitas dunia yang kurang pas dengan adat ketimuran,” terang Haryadi.
    Hal senada dikatakan Kasek SMPN 9 Dra Wahyu Cahyaning Pangestuti, pihaknya memperingati ulang tahun ke 50 sengaja menggunakan busana Jawa. Hal ini dilakukan agar budaya yang selama ini ada, tidak hanya disimpan saja serta dipelajari oleh bangsa lain, akan tetapi sebagai pemilik kebudayaan sudah sepantasnya untuk ngleluri dan memberikan pengetahuan tentang adiluhungnya budaya Jawa khususnya, dan budaya Indonesia pada umumnya kepada anak didik.
    Ditambahkan Wahyu, selain menggelar upacara secara adat Yogyakarta, SMPN 9 Yogyakarta juga melakukan aksi sosial, diantaranya : donor darah, basar murah, jalan santai serta menggelar pentas wayang kulit.(and)

0 comments:

Posting Komentar

beri komentar yaaaa :)