Kata diatas mungkin pas menggambarkan
keadaan saya bisa dikatakan sebagai zombigaret. Mungkin kalian tidak tahu apa
itu zombigaret, zombigaret adalah keadaan manusia yang menjadi zombie karena
merokok sangat banyak sehingga akhirnya harus hidup setengah mati.
Merokok, awalnya saya tidak
begitu suka dengan merokok dan mungkin saya membenci apa itu merokok. Namun
semua berubah seiring pergaulan saya yang bias dibilang salah, saya bergaul
dengan orang-orang perokok. Jadi, setiap pergi bersama pasti ditemani dengan
rokok mereka. Pertama ditawari saya menolak, namun, seiring berjalannya waktu,
paksaan itu bertambah hebat, mulai dari dibilang cemen, gak gaul, gak cowok,
dan lain-lain akhirnya menggoyahkan keyakinan saya kalau merokok itu tidak
sehat, lalu akhirnya saya mencoba. Pertama awalnya batuk-batuk saat mencoba,
namun akhirnya ketagihan juga dikarenakan rasanya yang gurih. Hari demi hari
kini kuhiasi dengan kepulan asap rokok, tak peduli dimanapun tempatnya asal
tidak ketahuan orang tua, saya selalu menyempatkan diri untuk merokok. Bisa
sehari sampai 10 batang bahkan lebih.
Setelah bertahun-tahun saya
merokok terus dengan intensitas sangat banyak, kini saya mulai mengalami
beberapa hal yang kurang enak ditubuh saya. Mulai dari bau napas saya yang
tidak enak serta bibir saya yang mulai menghitam ditambah gigi menguning. Tak
hanya disitu, muka saya kelihatan lebih tua daripada teman saya yang seusia
dengan saya. Mungkin hal tersebut memang biasa dialami bagi para perokok. Namun
suatu hari saya mengalami sakit tenggorokan. Awalnya saya berpikiran bahwa itu
hanyalah sakit tenggorokan biasa yang sperti dialami oleh orang-orang.
Namun
hal aneh lain terjadi, sakit tenggorokan saya tidak hilang-hilang ditambah lagi
susah menelan. Awalnya saya obati dengan obat biasa, namun belum juga hilang.
Lalu hari demi hari berlalu, tiba-tiba muncul benjolan di tenggorokan saya,
saya pun terkaget. Lalu saya memeriksakan diri ke dokter, hasilnya pun
mengejutkan, terkena divonis kanker tenggorokan. Lalu saya tanyakan kepada
dokter, apakah penyebab kanker ini. Dokter pun menjawabnya dengan menduga
terlebih dahulu kalau saya merokok. Lantas saya pun membenarkan dugaan dokter
tersebut. Tiba-tiba dia menduga lagi kalau saya merokoknya dengan intensitas
yang banyak. Sayapun membenarkan dugaan kedua dokter itu. Lalu dokter itu
menyuruhku untuk berhenti merokok dan memberikan obatnya lalu menyuruh untuk
melakukan operasi sebelum terlambat. Akhirnya dilakukanlah operasi pengambilan
kanker itu dan operasi berjalan lancer. Setelah mengetahui hal tersebut terjadi
dalam diri saya, saya pun memutuskan untuk mulai berhenti merokok, walaupun
tidak bisa langsung berhenti dikarenakan memiliki rasa ketagihan dari rokok
tersebut. Awal proses berhenti saya mulai dari mengurangi jumlah konsumsi
rokok, mulai dari 5 batang, hingga 3 batang, dan akhirnya bisa berhenti
merokok.
Penyesalan pun kini menghampiri
diri saya, betapa tidak, tiap hari saya masih merasakan sakit yang luar biasa
akibat dari penyakit itu. Dalam benak diri saya mungkin masih tersimpan rasa
sedikit kecewa, kenapa dahulu mau diajak kejalan yang salah oleh teman saya
untuk merokok, padahal sudah jelas-jelas bahwa merokok itu kebanyakan hanya
berisi hal-hal rugi. Mungkin untungnya hanya berupa fantasi sementara semata.
Setelah itu, akibat dari merokok itu hanyalah penyakit dan penyakit. Untuk itu,
bagi yang belum pernah merokok, mari kita tidak perlu merokok karena itu hanya
merugikan tubuh. Lalu, bagi yang sudah terlanjur merokok, lekaslah berhenti
sebelum kejadian buruk menimpa diri anda.